Jumat, 26 Oktober 2012

Sejarah Mata Uang Indonesia

Rupiah merupakan mata uang resmi Indonesia. Nama rupiah biasanya dikaitkan oleh banyak pihak sebagai pelafalan dari ”rupee” mata uang India, namun sebenarnya menurut Adi Pratomo, salah satu peneliti sejarah uang Indonesia, rupiah diambil dari kata rupia dalam bahasa Mongolia. Rupia sendiri berarti perak. Memang sama dengan arti rupee, namun rupiah sendiri merupakan pelafalan asli Indonesia karena adanya penambahan huruf ’h’ di akhir kata rupia, sangat khas sebagai pelafalan orang-orang Jawa. Hal ini sedikit berbeda dengan banyak anggapan bahwa rupiah adalah salah satu unit turunan dari mata uang India. Rupee India sebenarnya juga dapat dikatakan sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri, dengan begitu rupiah Indonesia memiliki tingkatan yang sama bukan sebagai unit turunan dari mata uang India tersebut
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI.. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. Namun penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. ORI pada masa awal tersebut dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan disain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia.

Pada masa awal kemerdekaan tersebut ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta saja. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat murah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Ada banyak keraguan sebenarnya mengenai bagaimana tepatnya mata uang ini mulai ada dan dipakai sebagai mata uang resmi. Pada masa setelah diresmikannya rupiah masih ada satu bentuk mata uang yang sempat dipakai di Indonesia. Mata uang ini adalah mata uang yang dikeluarkan pada masa RIS yang dikenal sebagai mata uang RIS. Mata uang ini masuk dalam sejarah perkembangan mata uang Indonesia sebagai pengganti sementara Rupiah. Setelah masa RIS berakhir mata uang Indonesia kembali menjadi rupiah, namun tidak ada sumber pasti yang menyebutkan mengenai waktu transisi secara tepat dari mata uang RIS ke mata uang rupiah ini. Setelah masa RIS tersebut rupiah mulai dipakai secara umum dan mulai banyak mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Sebagai mata uang resmi Indonesia, rupiah kemudian dikeluarkan dan dikontrol oleh Bank Indonesia. Terlebih lagi semenjak Bank Indonesia secara resmi dijadikan bank central dan diberi kewenangan penuh untuk mengatur perbankan negara pada 1 Juli 1953. Rupiah kemudian diberi kode atau simbol yang digunakan pada semua pecahan uang kertas dan uang logam berupa Rp dan diakui oleh semua pihak.

Rupiah sendiri tidak secara langsung dapat tersebar secara merata di bumi Indonesia. Persebaran mata uang ini tidak begitu merata secara cepat. Misalnya saja, daerah kepulauan Riau dan Papua baru menggunakan mata uang rupiah pada tahun 1964 dan 1971. Semenjak dipakainya rupiah sebagai mata uang resmi, rupiah berulang kali mengalami pergolakan. Devaluasi dan Pemangkasan merupakan hal yang selalu menghiasi perkembangan rupiah. Devaluasi terjadi pada beberapa periode misalnya saja pada 7 Maret 1946, 20 September 1949 ,Februari 1952 ,September 1959, akhir Januari 1963 dan tahun 1964. Pemangkasan nilai rupiah juga tejadi pada rupiah antara lain terjadi pada 25 Agustus 1959 dan 29 Maret 1983. Perubahan-perubahan tampilan, nilai mata uang, bentuk, dan warna pun mewarnai perkembangan mata uang resmi Indonesia ini. Mulai dari ORI yang bentuk, gambar, cetakan, dan kertasnya memiliki kualitas yang buruk hingga kini uang-uang kertas telah memiliki bentuk dan tampilan yang mewah dan rapi.Rupiah sudah mengalami banyak sekali masa-masa seiring berkembangnya bangsa ini. Rupiah juga berkembang mengikuti perkembangan masa di Indonesia. Ia sempat tidak dianggap sebagai mata uang resmi ketika ORI menjadi mata uang yang diresmikan pemerintah, ia juga sempat tergantikan oleh mata uang RIS, namun pada hakikatnya seluruh mata uang tersebut sebenarnya merupakan sejarah dari rupiah itu sendiri sebagai sebuah mata uang resmi Indonesia. Sudah banyak pahlawan, daerah nusantara, dan kebudayaan yang tergambar di mata uang rupiah. Sudah banyak seri yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengganti, memperbaiki, dan menyempurnakan mata uang kebanggan negara ini. Bagaimanapun, rupiah merupakan sebuah cermin dari bangsa Indonesia. Ketika mendengar kata rupiah, hal yang langsung terpikirkan adalah Indonesia, jelas karena rupiah adalah milik Indonesia saja dan tidak ada negara lain yang memiliki rupiah. Sebagai salah satu kebangaan negara, sudah semestinya rupiah juga dijunjung tinggi. Rupiah sudah selayaknya diakui, dibanggakan, dan dijaga oleh setiap warga negara Indonesia.

Sumber: http://blogtutorial1.blogspot.com/
Ditulis Oleh : Ahmadi Tanjung // 9/24/2012
Kategori: Info

Rabu, 26 September 2012


Sukses itu dengan kerja keras
Dan memeras sebagian akal untuk mendukungnya
Bukan berdiam diri atau merangkak
Kemudian menyerah
mencari cadar menutupi kegagalan
Sembari Berlari
Meletakkan cadas pada Tubuh lain
(Eli Tb LAmour)


Rabu, 08 Agustus 2012

HTLA 15


Sayangnya aku tak bisa melihat dan menjengukmu...
Posisi tak lagi sama...
Ada rentang yang pendek namun tak bisa di lalui...

Ku lihat air itu begitu bening, sungguh bening..
Dan aku ingin menyentuh serta meminumnya
Namun tak mampu kaki ini menuju ke mata Airnya

Sayang aku tak mampu lagi menjenguk dan mengunjungimu
Karena posisi tak lagi sama...

Ada semburat kesedihan di Raut Wajahku...
Namun Hujan mampu membiaskannya..
Ada sebuah sentuhan yang menyatu..
Namun kau berlalu tak hiraukannya...

Sayang aku tak mampu lagi menjenguk dan mengunjungimu...
Posisi tak lagi sama

Senin, 09 Juli 2012


HTLA 14

Pagi itu...
Embun masih bergemerisik..
Di hela dedaunan menari menepis ke rinduan senja..

Menghela nafas yang tidak beraturan
Menitipi semburan ke sejukan malam..

Terasa secarik rona di pipi melelehkan hati..
Akan hadirnya...
Senyuman tipis yang membakar hati
Semburat mata tajam menusuk, menghilangkan kesadaran
Sepolesan tubuh tegak menyejukkan

akankah kan kembali...,


Sabtu, 19 Mei 2012


HTLA 13

Tiba-tiba 
ada yg raib dari matamu; 
ciuman 
selembut satin
 bisik kecil 
penunggang musim 
seolah 
menjelma makam 
dalam sajakmu 

Jumat, 04 Mei 2012

Inilah Ayah dan Ibuku

Inilah Ayah dan Ibuku :)



Secercah perjalanan ini tak akan ada jika tanpa kisah dan sejarahmu Wahai Ayah dan Ibu....
Setitik peluh yang engkau keluarkan, akan membuatkku satu langkah lebih maju dari kalian dan orang lain, dan tak akan pernah aku sia-siakan semua itu...

Setiap kata-katamu, selalu menjadi inspirasi dan panduan untukku lebih mengerti akan kehidupan ini...
Setiap sikap dan disiplinmu...selalu mengajarkanku akan pentingknya sebuah pendidikan karakter
Sungguh akan selalu aku pegang teguh dan selalu aku banggakan semua ini, sungguh tak akan pernah ada orangtua lain memberikan cara pendidikan seperti ini kepadaku...

Tak akan pernah hilang dalam ingatan kata-kata motivasi darimu wahai ayah...
Tak akan pernah hilang dalam ingatan ini, kasih sayangmu, dan kebangganmu akan adanya diriku
Tak akan pernah hilang semangat dan kerja keras dan cinta kasihmu mu wahai ibu...
Meski sendiri kau terus tapaki terjal berduri...Terimakasih Ibuku... :)

Sungguh Durhakaku dan laknattullah jika menyakiti dan menelantarkanmu Ibu...
Sungguh Senyum di bibirmu selalu ku rindukan, cerita kebanggaanmu akan diriku selalu ku jaga.

Hingga tak akan pernah kau merasa menyesal telah memiliki anak seperti diriku, dengan segala kelebihan dan kekukarangan yang aku miliki.

Jumat, 30 Maret 2012



HTLA 10

Aku pun mengalir
Menawarkan 
buih riak-riak kecil dan pasir
menghirup
jiwa kelam hutanhutan
Dan hatimu yang kehausan
ingin 
ku tampung
keindahan kalbumu
hingga ruah bahagiaku
sayangku
mari kita naik balon udara
mengelilingi senja...
awan-awan kepedihan
menunggu untuk kita panen
berdua

Kamis, 29 Maret 2012



HTLA 09

Berbisiklah pelan-pelan senja
Di bangku taman 
Seseorang sedang membangunkan kesepian
Dihatinya ada yang menetes sepi
bagai
Leleh lilin yang dibakar api
Matanya yang menyerupai jendela
menyimpan hari yang panjang
gemetar cahaya
dan jerik katakata
Mencari 
Cinta yang ajaib
hingga tebingtebing 
yang curam pun gemetar
dibawah tatapan matanya

Senin, 26 Maret 2012

Kenapa Bumi terlindungi dari benda luar angkasa


Perisai Pelindung di sekeliling Bumi: Atmosfir
Tahukah kamu bahwa banyak meteor jatuh ke bumi setiap hari?
Ketika meteor jatuh di planet lain mereka membuat kawah-kawah raksasa. Tetapi ketika mereka jatuh ke bumi, mereka tidak menimbulkan kerusakan apa-apa.
Lalu mengapa meteor-meteor menyebabkan kerusakan besar di permukaan planet-planet lain tetapi tidak di permukaan bumi?
Sebabnya adalah karena ada atmosfir di sekeliling bumi. Atmosfir mengelilingi planet kita bagaikan perisai pelindung. Meteor yang memasuki atmosfir akan mengerut karena terbakar. Makin dekat ke permukaan bumi, meteor itu akan menjadi semakin kecil. Sehingga, meteor akan menjadi teramat kecil atau habis sama sekali, dan tidak akan menimbulkan kerusakan apa pun.
Meteor adalah batu-batu yang terlepas dari planet-planet atau bintang-bintang. Mereka bertebaran di angkasa, dan dari waktu ke waktu berjatuhan ke permukaan planet-planet dan menyebabkan kerusakan besar. Tetapi, karena Allah swt telah menyelubungi planet kita dengan perisai pelindung, mereka tidak dapat melukai kita.Atmosfir mengelilingi bumi bagaikan perisai pelindung. Berkat atmosfir kita dapat terhindar dari banyak ancaman bahkan tanpa menyadarinya.
Atmosfir tidak hanya mencegah kerusakan oleh meteor tetapi juga menyerap sinar-sinar merugikan yang berasal dari matahari. Jika sinar-sinar yang merugikan ini dapat mencapai permukaan bumi, kembali tidak akan mungkin makhluk hidup bertahan hidup.
Dua keistimewaan tadi lebih dari cukup untuk menunjukkan kepada kita bahwa atmosfir bukanlah suatu yang serampandan saja. Allah Yang Mahakuasa, yang memiliki rasa kasih tanpa batas atas semua makhluk hidup di muka bumi dan sekaligus sangat kuasa, telah menciptkan atmosfir. Dan dengan atmosfir ini Ia melindungi kita dari bahaya.
Dapatkah Atom Berpikir?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, setelah Dentuman Besar muncullah ATOM-ATOM. Lalu, tahukah kamu apa itu atom?
Pertama mari kita lihat seperti apa atom itu. Kita dapat umpamakan atom itu dengan kelereng. Tetapi kelereng-kelereng ini berukuran teramat kecil.
Sekarang, lihatlah ke sekelilingmu! Semua yang kamu lihat pada kenyataannya terbuat dari kelereng-kelereng ini, yakni atom-atom. Kursi yang kamu duduki, buku di tanganmu, ibumum gurumu di sekolah, televisi yang kamu tonton, apel, semangka, dan coklat di dapur, kucingmu, air, bunga di tamanmu, mainan-mainanmu, bahkan tubuhmu terbuat dari atom-atom ini. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bintang-bintang dan matahari yang membentuk alam semesta ini, dunia yang kita huni juga terbentuk dari atom seperti juga kamu. Semua tempat yang kamu datangi dan semua penjuru yang kamu singgahi, terbuat dari atom.
Tetapi kamu tidak dapat melihat benda-benda kecil yang disebut atom ini. Mengapa? Karena mereka jauh lebih kecil dari yang dapat kamu bayangkan. Mereka begitu kecil sehingga bahkan mikroskop yang paling besar pun tidak mungkin untuk melihat satu pun dari mereka. Agar dapat memahami kecilnya ukuran atom ini, lihatlah contoh ini:
Bayangkan kamu memegang sebuah kunci. Tak diragukan tidak mungkin bagimu untuk melihat atom-atom yang membentuk kunci ini. Jika kamu berkata, "Aku harus melihat atom-atom itu" maka kamu harus membayangkan kunci itu sebesar bumi. Jika kamu dapat membayangkan kunci itu sebesar bumi maka setiap atom di dalamnya akan sebesar kelereng dan kamu dapat melihatnya.
Lalu, bagaimana semua atom berkumpul bersama setelah peristiwa Dentuman Besar? Atom-atom itu tidak bernyawa. Mereka tidak punya pikiran atau kecerdasan. Mereka tidak dapat membuat keputusan apa pun. Jika kamu sebarkan mereka, mereka tidak dapat berpikir, "Ah, mari kita berkumpul bersama dan membuat istana atau manusia".
Lalu mari bertanya lagi: "Bagaimana semua bintang-bintang, planet-planet, manusia dan hewan yang terbuat dari atom-atom itu menjadi ada? Jika atom-atom tidak membuat keputusan, lalu siapa yang mengumpulkan mereka?"
Tentu saja, tidak satu pun di sekitar kita dapat terjadi dengan kebetulan. Allah swt lah yang mengumpulkan atom-atom tersebut. Allah swt telah menciptakan semua angkasa yang amat luas, planet-planet, bintang-bintang, bumi, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia dari atom-atom.
Bagaimana manusia terbentuk dari atom?
Telah dijelaskan bahwa atom berkumpul membentuk manusia, tetapi, tentu saja, kamu tentu bertanya-tanya bagaimana ini dapat terjadi. Pertama, atom-atom bergabung membentuk SEL-SEL. Kembali, kita mempelajari sesuatu yang baru: Apa itu sel?
Tubuh dari semua organisme hidup terbuat dari sel. Bahkan walau tidak sekecil atom, mereka tetap terlalu kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Kita dapat menjelaskan ukuran kecil mereka dengan contoh berikut ini: Jika kita mengumpulkan 10.000 sel kita baru dapat menghasilkan seukuran kepala jarum. Karena itulah kita tidak dapat melihat mereka. Tetapi sel-sel merupakan bahan pembangun manusia, semut, kucing, bunga, pohon dan semua organisme hidup lainnya di sekitarmu. Kamu, misalnya, terbuat dari triliunan sel. Jadi, dari mana semua triliunan sel ini datang?
Lihatlah adikmu atau saudara sepupumu yang masih kecil. Dia belum ada beberapa tahun yang lalu, lalu secara tiba-tiba dia muncul dan mulai tumbuh. Awalnya adikmu adalah sebuah sel tunggal di dalam perut ibumu. Tetapi sel tunggal ini menyimpan banyak informasi penting. Semua informasi yang telah membuat adikmu menjadi seperti sekarang tersimpan di dalam sel ini: warna matanya, warna rambutnya, tingginya.
Lalu sel ini tumbuh sedikit dan mulai membelah diri. Pertama, ia membelah menjadi dua. Namun, di sini terjadi sesuatu yang sangat menarik, informasi di dalam sel tidak membelah ikut dua. Artinya, informasi yang sama digandakan dalam dua sel itu. Setelah itu, kedua sel terus membelah diri dan penggandaan informasi yang sama terjadi lagi, menghasilkan banyak sel dengan informasi yang sama. Kemudian terjadi lagi pembelahan, dan pembelahan lagi peristiwa ini terus terjadi dan jutaan sel terbentuk








hari 1








minggu 1








bulan 1








bulan 2








bulan 3








bulan 4








bulan 5-6







bulan 7-8-9
Sel-sel ini, walaupun mengandung informasi yang sama, mulai melakukan tugas-tugas yang berbeda satu sama lain. Sebagian menjadi sel-sel kulit; lainnya menjadi sel-sel otot, sel-sel kerangka, sel-sel saraf dan seterusnya. Sementara sel-sel terus menggandakan diri, tumpukan sel yang nyaris menyerupai sebuah bola mulai berbentuk. Seperti kamu lihat pada gambar di atas halaman, pertama kepala adikmu muncul, diikuti oleh kedua tangannya yang kecil dan kemudian kedua kakinya. Sel-sel terus tumbuh dan membelah diri dan setelah 9 bulan menjadi bayi seutuhnya. Kamu melihatnya pada saat ini.
Semua yang telah diungkapkan sampai saat ini tentunya mengejutkanmu. Kamu mungkin telah memikirkan mengapa sel-sel mengambil tugas-tugas yang berbeda atau bagaimana mereka mengambil bentuk yang begitu rapi. Allah swt lah Yang melakukan semua ini. Sel-sel merupakan bentuk yang kecil dan tak terlihat oleh mata telanjang. Seperti atom, tidak mungkin sel mengambil keputusan atau berkumpul membentuk manusia dengan sendirinya. Tidak masuk akal jika berpikir bahwa adikmu atau manusia lainnya dibuat oleh sel-sel yang berkumpul secara kebetulan.











Allah Yang Mahakuasa, Pencipta segala sesuatu, telah menciptakan manusia dengan sempurna dan Ia telah memberi tahu manusia untuk memikirkan tentang ini dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada kita.
"Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?" (QS. Maryam, 19: 67)
Kamu, seperti juga adikmu dan manusia lain, mulai tumbuh dari sebuah sel tunggal, terus tumbuh dan menjadi seorang manusia. Dan sekarang kamu hidup dengan penuh kesenangan di dunia ini. Ini semua adalah anugerah Allah. Allah sangat mengasihi kamu dan memberi kamu sedemikian banyak karunia-Nya. Maka, jangan pernah lupa bersyukur kepada Penciptamu, Allah SWT.


Sumber : Harun yahya.com